Sebagai orang tua pastinya kita menginginkan anak kita memiliki kecerdasan yang baik. Kecerdasan pada anak terbentuk ketika struktur dan fungsi otak mencapai tahapan tertinggi. Kondisi ini terjadi selama rentang waktu 12 tahun pertama. Selama rentang 0-3 tahun dan 6-9 tahun merupakan kondisi terbesar jumlah pembentukan jalur koneksi serta kemungkinan hilangnya jalur tersebut pada sistem saraf.
Perkembangan struktur dan fungsi otak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif ( action brain ) yang berfungsi mengatur fisik untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh dan memproses informasi yang masuk dari panca indera. Kemudian otak limbik ( feeling brain ) yang berfungsi memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini juga sebagai pengubung antara otak pikir dan otak primitif. Yang terkahir adalah otak pikir (neocortex atau thought brain ) merupakan bentuk daya pikir teringgi dan bagian otak yang paling obyektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik.
Pengaruh gen dalam pembentukan struktur adalah 50%, sedangkan 50% dibentuk oleh kondisi luar gen tersebut atau disebut lingkungan, termasuk asupan gizi.
Peningkatan kemampuan fungsi sensorik dan motorik si kecil seiring dengan pertumbuhan struktur otaknya dapat mencapai 80% pada usia 4 tahun. Untuk mendapatkan fungsional yang makasimal, si kecil perlu banyak kontak langsung dengan lingkungan. Kurangnya pengalaman serta kontak dengan lingkungan akan mengakibatkan berkurangnya fungsi organ kecerdasan. Cara ini menjadi landasan untuk membuat perlakuan rangsang (stimulus) pada organ indera si kecil, sebagai dasar untuk latihan kepekaan dan daya tangkap sensorik pada perubahan lingkungan serta rangsangan yang diterima si kecil pada indranya. Suatu cara yang sederhana namun memiliki pengaruh yang besar bagi pertumbuhan struktural dan perkembangan fungsional organ otak pada si kecil.
Konsep ini disebut treatment sensorik yaitu memberikan rangsangan yang terarah dan teratur pada indera si kecil yang meliputi indera penglihatan, pendengaran, pembau, perasa dan peraba. Perlakuakn yang seimbang dan tidak berlebihan akan melatih kerja saraf pada otak.
Dari uraian diatas sebenarnya tidak memerlukan biaya yang mahal untuk kita dapat meningkatkan itelegensi anak kita, karena dilingkungan sekitar kita ada begitu banyak obyek yang bisa meningkatkan itelegensi anak. Seperti bunga yang memiliki warna yang cerah bisa digunakan untuk menstimulus kecerdesan anak melalui indera penglihatan, harum bunga melati bisa digunakan untuk mentimulus melalui indera penciuman, alat musik mainan untuk menstimulus melalui indera pendengaran, tahu dan benda-benda lainnya bisa digunakan untuk menstimulus melalui indera peraba, dan juga berbagai rasa minuman dan makanan – tentu saja yang cocok untuk usianya – bisa digunakan untuk mesntimulus melalui indera perasanya.
Kunci dari semua itu, ijinkan anak kita untuk mengeksplorasi berbagai hal yang ada disekitarnya, jangan terlalu banyak melarang jika hal itu tidak membahayakan bagi si anak. Semoga apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat.
Salam
thannnnnx gannn atas informasinya
BalasHapus