Dijaman seperti sekarang ini hampir tidak mungkin bagi mereka yang tinggal di kota untuk meniadakan televisi dalam kehidupan anak-anak. Seolah televisi menjadi sebuah kebutuhan pokok, terlebih bagi orang tua yang sibuk yang tidak sempat untuk mengajak anaknya bermain bersama, televisi menjadi pilihan utama mereka.
Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi bagi anak, apabila orang tua tidak dengan arif dan bijaksana menyikapinya.
Pertama, anak menjadi tidak tanggap akan lingkungan. Saya perhatikan saat anak saya bermain dengan apa yang ada dilingkungannya seperti memperhatikan serangga, bermain pasir atau bermain air ia menjadi begitu damai dengan dirinya, tubuhnya dan lingkungannya. Akan tetapi menurut Susan R.Johnson M.D dokter spesialis anak dari San Fransisco, saat anak menonton televisi ia belajar untuk menjadi sangat tidak peduli dengan lingkungannya.
Contoh sederhananya seperti ini, saat si anak menyaksikan sebuah tayangan yang memperlihatkan masyarakat sebuah negara yang menderita kelaparan, dimana mereka hidup dengan serba kekurangan makanan, akan tetapi pada saat yang bersamaan saat si anak nonton tayangan tersebut disekelilingnya sedang dipenuhi dengan berbagai aneka makanan kesukaanya dan minuman hangat, dari hal seperti itulah akhirnya si anak belajar tidak peduli dengan lingkungannya, ia belajar bahwa itu dialami oleh orang lain bukan dirinya, dan ia tidak harus ikut repot memikirkannya.
Kedua, tayangan yang berulang-ulang yang ditampilkan oleh televisi akan membentuk ingatan dan mendikte perilakunya. Padahal banyak adegan-adegan yang ditayangkan di televisi adalah adegan kekerasan, meskipun itu dikemas dalam bentuk film kartun.
Ketiga, saat menonton televisi si anak menjadi pasif, Ia tidak banyak dituntut untuk melakukan hal-hal yang kreatif, seperti saat ia bermain dengan rumah-rumahan, puzzle atau bongkar pasang, sehingga ini akan membentuk pola perilaku si kecil tidak mandiri dan tidak mampu berinisiatif dalam menghadapi permasalahan.
Inilah beberapa dampak sosial yang akan dialami oleh si kecil apabila orang tua tidak bijaksana dalam menyikapi kebiasaan anak menonton televisi. Kita memang tidak bisa melarang untuk tidak menonton televisi pada anak, yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah bersikap arif dan bijaksana, agar si anak memiliki porsi yang seimbang antara menonton televisi dan bermain dengan lingkungan yang nyata. Dan juga pilihan tayangan yang di tonton oleh si kecil.
Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi para orang tua dan juga calon orang tua.
nice post..
BalasHapusmakasih ilmunya, lumayan buat bekal ntar
hehehe
n_n
kalau acara TV sekarang banyak yang tidak mendidik anak mba,kebanyakan malah merusak daya tangkap anak kedepan
BalasHapuskagak kaya jaman era 90an yang masih mendidik sekaligus menghibur
hhhmm aku malah paling benci dengan sinetron.. Lama pek...
BalasHapusanak -anak jd peniru yg sempurna dari tokoh di televisi, apalagi banyakanya tontonan yg lebih komersil orieonted...
BalasHapus