Jumat, 11 November 2011

Bonek dan Kepahlawanan Sepuluh November

Tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan. Kegiatan-kegiatan yang sangat umum dilakukan adalah upacara bendera, baik di instansi pemerintahan maupun sekolah. Pada tanggal 10 November 1945 arek-arek Suroboyo melakukan perlawanan terhadap kekuatan sekutu yang mencoba untuk menduduki kota Surabaya. Pertempuran ini adalah pertempuran pertama antara pasukan Indonesia dengan pasukan sekutu yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan. Dengan hanya satu tekat mempertahankan kemerdekaan Indonesia, arek-arek Suroboyo merelakan jiwa dan raganya. Tercatat setidaknya 6,000 – 16,000 arek-arek Suroboyo gugur dalam pertempuran tersebut. Pengorbanan ini tidak sia-sia, karena peristiwa itu telah menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

Tetapi di jaman sekarang ini nilai-nilai keberanian arek-arek Surob oyo mewujud dalam bentuk yang destruktif, diantaranya adalah bonek. Bonek adalah para pendukung berat team kesebelasan “Persebaya Surabaya”, yang kepanjangan dari Bondo Nekat (= Modal Nekat ). Kenekatan yang pernah saya dengar dari para bonek, dengan hanya berbekal uang Rp. 10,000 mereka nekat untuk berangkat ke Jakarta mendukung tim kesebelasannya.

Tetapi yang sangat disayangkan adalah dalam setiap aksinya para bonek ini selalu membuat ulah, mulai dari pengrusakan tempat-tempat umum, tawuran sampai melakukan perampasan. Sehingga saat ini nama Surabaya identik dengan bonek. Dan hal itu sangat merugikan bagi kita sebagai warga Surabaya.

Sebenarnya kita patut menghargai keberanian yang diperlihatkan oleh para bonek, karena keberanian adalah modal untuk kita bisa menjadi berhasil dalam kehidupan ini. Tetapi keberanian ini akan sangat bermanfaat apabila para bonek diarahkan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Tanggal sepuluh november tidak mungkin diperingati sebagai hari pahlawan kalau tidak ada arek-arek Suroboyo yang berani.

Keberanian berarti tidak mudah menyerah, tidak gentar saat menghadapi tantangan. Keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tetapi keberanian berarti maju terus walaupun takut.

Untuk itu menjadi tanggung jawab para orang tua, sekolah dan pemerintah untuk lebih memperhatikan nilai-nilai keberanian arek-arek Suroboyo agar mampu mengarah kepada hal-hal yang bermanfaat minimal bagi lingkungan mereka masing-masing, agar nilai-nilai keberanian ini tidak mewujud dalam bentuk yang destruktif.

Yok opo menurutmu Rek?

5 komentar:

  1. @ stupid monkey - udh saya link Gan

    BalasHapus
  2. betul tuh bonek kalau dikelola dengan baik maka akan jadi generasi penerus bangsa yang kuat & gogoh seperti leluhurnya bung tomo

    BalasHapus
  3. Apapun itu, pahlawan bisa lahir dari hati seorang penjahat sekalipun.. Jangan under estimate pada pribadi-pribadi yang bersahaja. Salam blogger
    http://berkecukupan.blogspot.com?

    BalasHapus
  4. @Royan Naimi
    Betul, saya juga percaya para bonek pun suatu hari nanti saat mereka telah menemukan jati diri mereka, mereka pasti akan menjadi pahlawan-pahlawan dibidangnya

    BalasHapus