Rabu, 09 November 2011

Dibalik Butiran Hujan

Sudah dua kali ini Surabaya diguyur hujan yang cukup deras. Dan sudah dua kali juga saya harus berjibaku dengan hujan dan banjir saat pulang kerja. Tetapi inilah yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang, curahan hujan dari langit, setelah beberapa bulan kota ini sangat panas dan gerah. Dan hujan ini mampu mendinginkan kota Surabaya.

Tetapi dari ini semua ada fakta yang cukup menarik mengenai hujan, yang saya  dapat dari www.dikutip.com , bahwa  rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.  Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takaran. Untuk lebih lengkap baca di www.dikutip.com

Mengetahui fakta diatas membuat saya semakin bersyukur kepada Tuhan, ternyata Tuhan memelihara umat manusia sedemikian rupa, segala sesuatunya telah dipkirkan secara detail sehingga bumi beserta isinya tidak mengalami kehancuran.

Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Kata Raja Daud dari Israel.

Salam

2 komentar:

  1. Akhirnya surabaya hujan, sebulan kemarin sy sempat singgah di surabaya dalam perjalanan mendaki, wiihh .. panas buanget mas, ya lumayan adem kan walaupun tekanan air rendah, hehe ...:D

    BalasHapus
  2. @ stupid monkey, padahal cuman beberapa hari di Surabaya. Bayangkan mereka yang harus tinggal he he he....

    BalasHapus