Selasa, 29 November 2011

Jangan jadi berantakan karena gangguan kecil

Suatu kali saat pulang dari sebuah training di Jakarta kami bertiga mengalami delay pesawat selama lebih dari 4 jam. Karena sudah 3 hari meninggalkan rumah, keinginan untuk segera sampai rumah sangat kuat. Wajah istri dan anak saya yang masih berumur 1 tahun terus membayangi saya.

Beberapa penumpang sudah mulai resah, beberapa kali secara bergantian orang-orang menghampiri bagian informasi untuk menanyakan kepastian keberangkatan pesawat. Para pegawai maskapai yang akan kami tumpangi sibuk menjawab dengan berbagai alasan yang kadang terkesan dibuat-buat.

Kami bertiga berusaha untuk tidak ikut para penumpang yang mulai tidak sabar, kata-kata protes bahkan makian mulai terdengar. Kami berusaha mengisi waktu dengan tidur, secara bergiliran kami tidur agar kami tetap bisa update informasi.

Akhirnya kami berangkat juga jam 11 malam, dari jam 7 yang dijadwalkan, ada rasa khawatir juga dengan pesawat yang kami tumpangi, karena tidak ada informasi yang jelas mengapa sampai terjadi delay begitu lama. Tapi syukurlah kami sampai di Surabaya dengan selamat.

Dari cerita diatas saya memetik sebuah pelajaran bahwa kita harus belajar untuk tetap tenang dalam menghadapi hal-hal kecil yang terjadi diluar kendali kita. Segala perasaan yang timbul didalam diri kita bukan dipengaruhi oleh apa yang terjadi diluar kita, semuanya tergantung apa yang terjadi di dalam.

Hal-hal kecil yang menjengkelkan kadang tidak kita sadari telah menyita perhatian kita, sehingga seluruh energi kita habis untuk mengeluhkannya yang pada akhirnya membuat kita mengalami kelelahan. Hal ini kemudian berdampak pada diri kita sendiri, kita menjadi mudah marah, tidak sabaran dan akhirnya produktivitas menurun.

Ada seseorang yang mengeluhkan layanan broadcast di Black Berrynya yang menggangu. Saya hanya mengatakan bahwa apapun yang ada di dunia ini pasti ada dua sisi, yaitu sisi yang positif dan sisi yang negatif. Kalau kita mau menikmati hal yang positif kita harus legawa menerima hal yang negatifnya. Daripada mengeluhkan hal-hal yang diluar kendali kita, lebih baik kita mulai mensyukuri apa yang telah kita miliki, karena tidak semua orang bisa memiliki Black Berry. Sekali lagi, “Jangan mengeluhkan hal-hal kecil yang mengganggu kita yang tidak bisa kita kendalikan”.
                                                                                                                         
Bagaimana pendapatan Anda?

Minggu, 27 November 2011

Menghargai waktu kita

Seorang kakek terbangun dari tidurnya di pagi hari, ia duduk dipinggir ranjang, matanya menatap kosong. Dia menghela nafas dan bergumam, “seandainya masa mudaku tidak aku sia-siakan”.

Seandainya seseorang diberi pilihan apakah mereka lebih mau menghemat waktu atau uang, sebagian besar orang akan memilih uang. Padahal bagaimana kita menghabiskan waktu jauh lebih penting daripada bagaimana kita menghabiskan uang. Kekeliruan soal uang seringkali masih bisa dikoreksi, tetapi begitu kehilangan waktu, hilanglah itu selamanya.

Waktu adalah komoditi yang sangat berharga, saat kita mampu menjaga baik-baik waktu luang kita, maka itu akan menjadi sebuah berlian yang tak ternilai harganya, akan tetapi kalau kita membuang sia-sia waktu luang kita, kita tidak akan pernah tahu seberapa berharganya waktu luang itu. untuk itu kita harus senantiasa mengasahnya, dengan cara melakukan hal-hal yang dapat memberikan nilai tambah baik bagi diri kita sendiri atau bagi lingkungan kita.. 

Pujangga Carl Sanburg mengatakan:
Waktu itulah yang paling berharga dalam kehidupan Anda, Anda seoranglah yang menentukan bagaimana itu akan Anda habiskan. Hati-hatilah jangan sampai orang lain menghabiskannya bagi Anda.

Yang kedua, disamping kita menghargai waktu yang kita punyai, kita juga harus menghargai waktu yang dipunyai orang lain. Dalam setiap kesempatan untuk janji bertemu, jangan membiarkan orang lain harus menunggu Anda terlalu lama. Saya yakin kalau kita yang berada di posisi tersebut pasti juga akan jengkel. Untuk itu kita harus tepat waktu dalam setiap kesempatan.

Sebelum segalanya terlambat, tidak ada salahnya mulai dari sekarang kita gunakan waktu kita sebaik-baiknya. Jangan berharap Doraemon akan datang kepada kita dan meminjamkan mesin waktunya.

Bagaimana pendapat Anda?

Sabtu, 26 November 2011

Yang diperlukan seorang pemimpin

Hal yang paling sulit untuk sebuah negara adalah suksesi kepemimpinan. Kita ambil contoh Indonesia yang telah mengalami pergantian pemimpin beberapa kali akan tetapi hasil nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat – khususnya masyarakat dari golongan kecil – belum terlihat. Hal yang paling menakutkan ialah apabila terjadi ketidak percayaan masyarakat terhadap para pemimpin, ini akan menjadikan Indonesia mengalami krisis kepemimpinan.

Agar para pemimpin atau calon pemimpin mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, ada beberapa hal yang harus dimiliki, diantaranya adalah:

Karakter 
Karakter akan nampak jelas terlihat saat pemimpin menangani berbagai permasalahan, baik permasalahan yang terkait dengan organisasi yang dipimpinnya maupun permasalahan pribadinya. Karakter adalah sebuah pilihan, yang munculnya dari dalam diri manusia, bukan sesuatu yang dipengaruhi oleh lingkungan luar dirinya.

Komitmen
Komitmen adalah sebuah janji yang serius untuk seorang pemimpin terus maju, untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Orang takkan mengikuti para pemimpin yang tidak memiliki komitmen. Komitmen tampak dalam berbagi aspek termasuk jam kerja, bagaimana upaya kita meningkatkan kemampuan kita, atau pengorbanan apa yang kita lakukan bagi rekan kerja. Komitmen berarti juga melakukan apa yang telah dikatakan. 

Fokus
Apakah syarat agar memiliki fokus yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang benar-benar efektif? Kuncinya adalah prioritas dan konsentrasi. Seorang pemimpin yang mengetahui prioritasnya, namun kurang konsentrasi, sama dengan orang yang mengetahui apa yang harus diperbuatnya tetapi tidak pernah dilaksanakannya. Jika seorang pemimpin cukup konsentrasi tetapi tidak memiliki prioritas, ia mencapai kesempurnaan tanpa kemajuan. Namun jika seorang pemimpin memiliki keduanya, ia berpotensi mencapai hal-hal besar.

Komunikasi
Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang sempurna sungguh sangat penting bagi kepemimpinan yang efektif. Sang pemimpin harus dapat membagi pengetahuan serta gagasan-gagasannya untuk menciptakan desakan serta antusiasme pada diri orang lain. Jika seorang pemimpin tak dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan tak dapat memotivasi orang lain untuk menindaklanjutinya, maka memiliki pesan untuk disampaikannyapun menjadi percuma.

Keberanian
Karl Barth, seorang teolog Swiss mengatakan: “Keberanian adalah rasa takut yang telah disertai dengan doa”. Keberanian adalah melakukan apa yang kita takutkan. Bagi para pemula yang ingin belajar berenang, rasa takut muncul saat mereka harus terjun ke air, tetapi saat mereka mulai melompat ke dalam air, rasa takut itu menjadi sirna.

Murah Hati
Calvin Coolidge, Presiden Amerika mengatakan: “Tak seorangpun pernah diberikan kehormatan atas apa yang diterimanya. Kehormatan diberikan sebagai imbalan atas apa yang diberikannya”. Ukuran seorang pemimpin bukanlah jumlah orang yang melayaninya, melainkan jumlah orang yang dilayaninya. Kemurahan hati menuntut kita untuk mendahulukan orang lain.
  
Bersikap Positif

Bersikap positif berarti mampu melihat hal-hal yang baik dalam segala keadaan. Para pemimpin yang mempunyai sikap yang positif biasanya akan mampu membawa organisasinya melewati segala badai tantangan. 

Ketujuh hal tersebut diatas tidak bisa didapatkan secara instan akan tetapi harus melalui sebuah proses. Mari kita sama-sama belajar tentang ketujuh hal tersebut, agar kita menjadi para pemimpin yang sejati. Karena kita semua adalah seorang pemimpin, yaitu pemimpin bagi diri kita sendiri.


Bagaimana pendapat Anda?

Jumat, 25 November 2011

The Thirteen

Adalah judul sebuah film yang dibintangi oleh Jason Statam, menceritakan seorang anak muda yang secara tidak sengaja harus mengikuti sebuah pertandingan yang tidak lazim.  Dimana di arena tersebut ada sekitar tiga puluh orang yang berbaris membentuk sebuah lingkaran, setiap peserta diberi sebuah pistol dan sebuah peluru, kemudian sang juri meminta semua peserta memasukkan peluru dan memutar silinder pistol tersebut, sang juri kemudian memberi aba-aba untuk menodongkan pistol masing-masing ke kepala orang yang didepannya, dan mata mereka harus melihat ke sebuah lampu yang ada di tengah mereka, saat lampu menyala setiap peserta harus menarik pelatuknya. Yang beruntung akan hidup, sedangkan yang tidak beruntung akan mati. Dan pertandingan itu dijadikan ajang berjudi bagi orang-orang kaya.

Kejam… Biadab…. Sinting…. Itu yang ada dalam benak saya setelah menonton film itu, tetapi bagi yang penasaran bisa dicari di rental-rental VCD terdekat dengan rumah Anda. Tetapi kekejaman yang ditampilkan oleh film itu masih kalah kejam dengan apa yang banyak terjadi di bangsa ini, yaitu korupsi. 

Bagaimana tidak, coba Anda bayangkan, karena korupsi jalan-jalan yang kita lalui menjadi membahayakan bagi pengguna jalan. Berapa banyak berita yang kita dengar, karena jalan berlubang dan bergelombang sehingga terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Laporan dari Bank Pembangunan Asia ( ADP ) menyebutkan bahwa rakyat miskin di Indonesia semakin bertambah dibandingkan dengan lima tahun yang lalu ( Catatan: ADB mengkatergorikan rakyat miskin, adalah mereka yang berpenghasilan dibawah US$ 1.25 atau sekitar Rp. 10,625 ). Bank Pembangunan Asia menyebutkan pengurangan penduduk miskin terbesar adalah Cina. (Kompas.com, Kamis 25 Agustus 2011 )

Catatan: Cina adalah Negara yang paling serius memberantas korupsi, mereka menerapkan hukuman mati bagi yang terbukti melakukan korupsi, dan terbukti dalam laporan Bank Pembangunan Asia, Cina mengalami penurunan penduduk miskin terbesar.

Dan masih banyak lagi cerita-cerita miris yang diakibatkan oleh korupsi di bangsa ini.

Sebagai manusia yang menjadi bagian dari bangsa ini sungguh merasa sangat prihatin dengan keadaan ini. Tetapi apa yang bisa saya lakukan, selain menjaga diri sendiri agar tidak ikut larut dalam perilaku korupsi dan juga berdoa bagi bangsa ini agar setiap elemen masyarakat yang ada di bangsa ini mulai berlaku jujur dalam setiap aspek kehidupan.

Uang bukanlah segalanya, tetapi uang hanyalah sebagai alat untuk kita bisa hidup. E Stanley Jones mengatakan : “Uang adalah hamba yang baik tetapi majikan yang mengerikan”.




Bagaimana pendapat Anda ?

Rabu, 23 November 2011

Apa yang menarik dari cicak?


Pernahkan Anda bertemu dengan orang-orang yang selalu menceritakan kehebatan masa lalunya, ataukah Anda pernah bertemu dengan orang-orang yang selalu mengkhawatirkan akan masa yang akan datang.

Kedua perilaku tersebut tidak akan membawa kita kemana-mana, mereka yang selalu menceritakan kehebatan masa lalunya hanya akan terbelenggu dengan sejarah, mereka hanya menjadi sebuah monumen dan tidak akan bergerak maju.

Sedangkan mereka yang mengkhawatirkan akan masa depan, terbelenggu dengan ketakutan-ketakutannya. Ketakutan dalam bahasa Inggris adalah Worry yang diartikan oleh Webster dictionary “to harass by tearing, biting, or snapping especially at the throat”. Orang yang merasa ketakutan atau khawatir seperti orang yang tercekik tenggorokannya, membuat orang itu tidak bisa bernafas. Begitu juga dengan orang yang khawatir akan kehabisan energy karena kekhawatirannya itu.

Supaya kita tidak terjebak dengan keberhasilan atau kegagalan kita dimasa lalu atau ketakutan kita akan masa yang akan datang, kita harus memfokuskan segala upaya kita pada hari ini “karena hari inilah satu-satunya waktu yang kita punyai, apa yang kita lakukan pada hari ini akan menentukan apa yang terjadi di masa datang”.

Bagaimana agar hari ini menjadi sebuah mahakarya?

Mari kita belajar dari binatang yang namanya cicak. Betul… binatang ini kecil dan kita bisa menangkapnya dengan tangan kita, tetapi binatang ini juga sangat luar biasa, karena dia bisa juga berada di istana Presiden. Saya yakin kalau Cicak bisa ngomong pasti akan diminta membeberkan rahasianya oleh para politikus.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari Cicak?

Cicak tidak mempunyai ambisi apapun, yang ia lakukan hanyalah mengejar nyamuk, karena hanya itulah keahliannya, kalau tiba-tiba ia bisa berada di Istana Presiden itu semua hanya karena ia mengejar nyamuk bukan mengejar Istana Presiden.

Demikian juga seharusnya kita, apapun profesi kita saat ini, yang terpenting adalah lakukan apa yang menjadi keahlian kita masing-masing, berikan yang terbaik, jangan terpaku pada keberhasilan masa lalu, karena itu sudah menjadi sejarah, dan jangan juga takut akan masa depan, karena itu masih sebuah misteri. Saya percaya kalau kita setia melakukan hal-hal kecil dengan baik, suatu saat kita akan dipercaya untuk melakukan hal-hal yang besar. 

Minggu, 20 November 2011

Luar biasa Indonesia

Hanya itu yang bisa saya katakan menyaksikan perjuangan para atlet di SEA GAMES 2011. Saat tulisan ini dibuat Indonesia masih menduduki peringkat teratas dengan 140 Medali Emas. Dengan segala persiapan yang carut marut ditambah dengan kasus korupsi yang sarat muatan politis yang terjadi di Wisma Atlet dibandingkan prestasi yang di raih atlet Indonesia sungguh sangat luar biasa.

Selama ini kita disuguhi betapa ancurnya persiapan SEA GAMES 2011 di Palembang oleh media massa, sedangkan pembinaan para atlet dan persiapannya menghadapi SEA GAMES 2011 sangat minim pemberitaan. Tetapi sungguh sangat luar biasa ditengah pemberitaan yang menurunkan semangat juang para atlet justru mereka mampu menunjukkan bahwa mereka bisa. Mental juara yang diperlihatkan para atlet patut kita beri apresiasi.

Mental juara juga diperlihatkan oleh team sepak bola asuhan Rachmad Darmawan, saat di semifinal menghadapi Vietnam sungguh perjuangan yang luar biasa. Team sepak bola U23 juga minim pemberitaan, selama ini kita jarang mendengar segala persiapan dan pembentukan team ini, tetapi begitu muncul sangat mengejutkan masyarakat Indonesia.

Dukungan untuk team merah putih
Kita semua masyarakat Indonesia berharap Indonesia akan menjadi juara umum SEA GAMES 2011 ini agar bangsa ini kembali mendapat kehormatan dan keharuman nama bangsa dikembalikan, sehingga kita sebagai Warga Negara Indonesia menjadi bangga lahir, hidup dan dibesarkan di Indonesia
.
Juga kita berdoa untuk team kesebelasan Indonesia agar mampu mengalahkan Malaysia di final, karena bukan saja pertarungan perebutan medali tetapi juga gengsi bangsa dipertaruhkan.

Harapan untuk menjadi bangsa yang besar
Semoga dengan keberhasilan team merah putih di SEA GAMES 2011 ini semua pihak tersadar bahwa nama bangsa lebih penting daripada kepentingan sebuah golongan atau pribadi, sehingga praktek-praktek tidak terpuji seperti korupsi mampu dihilangkan dari bangsa yang besar ini. Semoga.

Dan dari semua itu kita hanya bisa memekikkan sorak…
“Viva Indonesia”
“Viva Merah Putih”
“Terbanglah tinggi Garudaku”.

Jumat, 18 November 2011

Ketika mempunyai atasan yang cerewet

Bagi mereka yang bekerja di sebuah perusahaan pastilah mempunyai seorang atasan. Namun kebanyakan seorang atasan seringkali adalah orang yang sangat cerewet, suka mengatur, maunya sendiri dan kadang tidak memikirkan perasaan orang lain.

Sikap yang umum yang diperlihatkan oleh seorang bawahan biasanya berkeluh kesah tentang mereka, mungguncingkan mereka bersama rekan-rekan yang lain dan bahkan pikiran yang paling ektrem adalah berharap mereka tertimpa celaka. Akan tetapi sikap seperti itu justru akan menambah stress si pekerja, dan akan membuat jarak semakin lebar dengan atasan.

Agar situasi diatas tidak semakin membuat si pekerja mengalami stress yang berkepanjangan, perlu adanya perubahan paradigma tentang atasan yang cerewet. Ada dua hal positif yang bisa saya bagikan agar kita bisa merubah paradigma saat kita harus berhadapan dengan atasan yang cerewet.

Pertama, Seringkali saat kita menghadapi atasan yang cerewet kita mengambil kesimpulan bahwa sikap seperti itu ditujukan untuk menyerang kita secara pribadi, kita menganggap sang atasan hanya ingin menyusahkan kita.

Sikap seperti diatas akan semakin membuat kita tertekan, untuk itu kita perlu menyadari bahwa sikap cerewet yang diperlihatkan oleh atasan bukanlah ditujukan kepada kita secara pribadi. Pada hakikatnya, mereka berbuat demikian karena terpaksa – terperangkap dalam peran yang mengharuskan mereka bersikap cerewet.

Kedua, orang yang paling cerewet seringkali adalah orang yang mendorong kita keluar dari zona nyaman, dan membantu kita mencapai prestasi yang tinggi. Sebagai seorang pekerja seringkali kita tidak meyadari hal ini, sebetulnya kalau kita mau menengok kebelakang, segala kemampuan kita yang terbaik saat ini yang kita miliki tidak lepas dari peran orang-orang yang cerewet.

Semoga apa yang saya bagikan ini bisa menginspirasi rekan-rekan untuk melihat sisi positif saat kita memiliki atasan yang cerewet.

Salam

Kamis, 17 November 2011

Pulang ke desa

Sudah satu bulan yang lalu kami punya rencana untuk mengunjungi orang tua istri saya yang tinggal di Pare-Kediri. Setelah ijin cuti saya 3 hari di approve kami berangkat ke Pare tanggal 12 November 2011. Apa-apa yang perlu dibawa sudah dipersiapkan istri saya, tidak lupa laptop dan modem agar selama disana masih bisa tetap ngeblogg. Karena kami mempunyai anak yang masih berumur 1.5 tahun, travel menjadi pilihan yang lebih reasonable dibandingkan bus umum.

Tidak ada hal yang istimewa kepulangan kami ke Pare, hanya melepas rindu sang istri terhadap orang tuanya, setelah terakhir kami pulang saat lebaran, beberapa bulan yang lalu. Tetapi juga sebagai sarana refreshing saya yang sudah penat dengan hirup pikuk suasana kota Surabaya.

Sesampai disana, anak saya langsung terheran-heran dengan beberapa binatang yang dilihat, seperti sapi, kambing dan ayam yang jarang ditemui di kota Surabaya. Sedangkan saya langsung melemparkan pandangan ke hamparan sawah yang luas yang membuat mata rasanya teduh dan pikiran jadi fresh, yang juga jarang saya temui di Surabaya.
Ini foto diambil dari teras depan rumah 

Foto diambil dari samping rumah 

Foto diambil dari belakang rumah

Ada tempat makan yang cukup menarik sebetulnya disana, akan tetapi karena kami waktu itu makan disana malam hari sedangkan hanphone saya tidak mampu mengambil gambar dengan cahaya minim jadi saya belum bisa bagikan saat ini. Mungkin lain waktu, saat saya kesana lagi pasti akan saya bagikan.
Nah ini hasil pakai camera hp yang tidak punya fasilitas minim cahaya. Padahal tempat makannya cukup bagus, ah... sayang sekali....

Pare adalah sebuah kecamatan di kabupaten Kediri propinsi Jawa Timur, jadi termasuk kota kecil sehingga perlu sedikit kesabaran untuk membeli BBM, antriannya cukup panjang sedangkan jarak pompa bensin satu dengan yang lain cukup jauh.

Terpaksa harus antri BBM

Selama liburan ini saya betul-betul ingin merefresh pikiran saya, saya habiskan waktu hanya untuk bermain dengan anak saya, kalau anak saya lagi tidur saya ngobrol dengan istri atau saya buka laptop untuk melakukan blogg walking atau posting beberapa artikel.

Tetapi hal itu tidak bisa berlangsung lama, karena ijin cuti berakhir tanggal 16 November 2011, jadi kami harus balik ke Surabaya. Saat kami kembali ke Surabaya, kami harus menghadapi kemacetan di daerah trosobo-krian karena warga sekitar memblokir jalan, baik dari Surabaya-Krian dan sebaliknya Krian-Surabaya. Pemblokiran jalan oleh warga dikarenakan protes warga terhadap salah satu pabrik disana yang mencemari pemukiman warga sekitar yang tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Saya hanya bisa mengeluh dalam hati, akibat ulah segelintir orang yang ingin memaksimalkan keuntungan akhirnya harus mengorbankan seluruh pengguna jalan. Tidak adil rasanya, tetapi beginilah Indonesia, uang berbicara lebih keras daripada peraturan hukum. Perlu waktu 5 jam perjalanan Pare – Surabaya.

Setelah lima hari berhenti dari rutinitas pekerjaan dan berada di alam pedesaan, membuat tubuh dan jiwa saya terasa segar kembali, dan saat tulisan ini dibuat saya sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk mulai beraktivitas esok pagi.

Inilah sedikit oleh-oleh saya dari desa yang bisa saya bagikan. Sebetulnya ada banyak oleh-oleh yang saya bawa dari desa seperti mangga, rambutan, beras, dan kacang, akan tetapi hal itu tidak bisa dibagikan secara online bukan?  he he he….

Salam

Selasa, 15 November 2011

Meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi

Seringkali kita mendengar para mahasiswa yang baru lulus kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, bahkan ada yang bertahun-tahun menganggur dan kemudian mengambil pekerjaan meskipun itu tidak sesuai dengan bidang pendidikannya.

Ketidaksiapan memasuki dunia kerja, salah satunya karena faktor pendidikan. Beberapa aspek penyelenggaraan pendidikan formal kurang memberikan bekal yang cukup. Dunia pendidikan hanya memfokuskan pada aspek akademisnya, dan belum menyentuh aspek praktis.

Itu juga saya rasakan saat saya baru lulus kuliah. Ada rasa minder dan takut saat menghadapi wawancara kerja, sehingga waktu itu saya hanya berpikir kerja apa saja mau asal saya bisa mendapat pengalaman kerja. Saat wawancara kerja pertama kali saya hanya ditanya, mau ditempatkan di Bali, tanpa banyak tanya langsung saya sanggupi. Hanya dengan pertanyaan seperti itu akhirnya saya mendapatkan pekerjaan pertama saya. Akan tetapi tidak semua orang akan mendapatkan keberuntungan seperti itu. Banyak juga pewawancara yang menanyakan hal-hal praktis yang membuat para lulusan baru gelagapan.

Setelah bertahun-tahun berlalu akhirnya saya bisa mengambil pelajaran bahwa pengalaman untuk sedikit mengenyan dunia kerja saat masih duduk di bangku kuliah sangatlah penting. Karena berdasarkan pengalaman saya, waktu-waktu luang saat kuliah sangat banyak dan waktu luang saya waktu itu saya habiskan hanya untuk bermain dan tidak ada hal yang saya habiskan untuk mempersiapkan diri saya untuk menghadapi dunia kerja.

Bukan alasan untuk tidak bisa mengenyam sedikit saja dunia kerja karena dunia pendidikan tidak menyediakan. Ada cara lain yaitu dengan berwirausaha. Dengan berwirausaha diharapkan para mahasiswa memiliki sikap mental wirausaha yakni percaya diri, sadar akan jati dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpin dan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial.

Dengan cara seperti itu saat para mahasiswa menyelesaikan studinya diharapkan para mahasiswa bisa memadukan sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa menjadi fresh graduate yang kompeten.

Bagaimana pendapat Anda?

Senin, 14 November 2011

Prioritas salah satu kunci keberhasilan

Untuk kita bisa sukses, kita harus fokus terhadap apa yang sedang kita kerjakan, untuk kita bisa fokus kita harus memiliki prioritas-prioritas. Karena kita diberikan waktu yang sama, 24 jam sehari, dan itu adalah komoditi kita yang paling berharga. Prioritas kita menentukan bagaimana kita menghabiskan waktu kita.

Ralph Waldo Emerson, mengatakan:
Jagalah baik-baik waktu luangmu. Waktu luang itu ibarat berlian yang belum dipoles. Buanglah maka nilainya tidak pernah diketahui. Tingkatkan maka itu akan menjadi permata paling cemerlang dalam kehidupan yang tidak sia-sia.

Prioritas berarti kita harus mampu memilihi mana yang harus dibuang, seorang filsuf Tionghoa, Lin Yutang mengatakan; “selain seni menjadikan segalanya terlaksana, ada juga seni yang juga sama mulianya, yaitu seni membiarkan segalanya tidak terlaksana. Hikmat kehidupan terletak pada kemampuan mengabaikan yang tidak prinsip”.

Untuk mengubah kehidupan kita, kita perlu mengubah prioritas-prioritas kita. Untuk itu kita harus memprioritaskan kepada bidang yang menjadi kekuatan kita. Perdana menteri Inggris Willian Gladstone mengatakan; “Sungguh bijak orang yang tidak membuang-buang enerjinya untuk mengejar sesuatu yang tidak cocok dengan dirinya; lebih bijak lagi adalah orang yang memilih dan bertekad mengerjakan yang terbaik dari apa yang bisa dilakukannya”.

Minggu, 13 November 2011

Bagaimana memilih judul yang tepat?

Dalam setiap penulisan artikel hal yang paling penting adalah pembuatan judul. Karena dari judul inilah kita bisa memikat para pembaca. Akan tetapi dalam pemilihan judul janganlah hanya memikirkan bagaimana agar judul itu bisa memikat pembaca, akan tetapi judul juga harus bisa memberikan gambaran sekilas dari apa isi sebuah artikel.

Beberapa kali saat saya melakukan blog walking saya dapati ada judul-judul yang membuat saya tertarik, akan tetapi setelah saya baca seluruh isi artikelnya saya menjadi kecewa. Saya akan memberikan contoh dua artikel yang saya temui. Perlu diingat bahwa apa yang saya sampaikan ini adalah opini saya secara pribadi, para pembaca boleh saja untuk tidak setuju. Dan bagi sang penulis, apa yang saya sampikan ini bukan bermaksud untuk menggurui atau mengkritik akan tetapi biarlah ini semua bisa menjadi proses belajar bagi kita semua.

Yang pertama adalah sebuah artikel yang berjudul “Ada suara mistis di stasiun Kroya”. Waktu saya membaca judul dari artikel diatas saya mengharapkan bahwa sang penulis menceritakan hal-hal yang aneh di stasiun Kroya, entah itu dari pengalaman sang penulis sendiri atau dari nara sumber yang lain. tetapi ternyata hanya sebuah ulasan tentang stasiun Kroya - kereta api apa saja yang melewatinya, dimana letak stasiun Kroya. Sedangkan suara mistis yang dimaksud penulis hanyalah bel yang berbunyi di stasiun tersebut.

Yang kedua adalah sebuah artikel yang berjudul “Mengapa di alamat email selalu ada tanda @”. Waktu saya membaca artikel ini saya berharap menemukan sebuah bukti yang sangat ilmiah mengapa ada tanda @ di setiap alamat e mail, ternyata artikel tersebut hanya mengatakan bahwa tanda @ artinya "di ( menunjukkan awalan suatu tempat )", sedangkan yang lain menceritakan tentang sejarah bagaimana alamat e mail ditemukan dan oleh siapa. Setelah membaca artikel tersebut pertanyaan saya belum terjawab, mengapa tanda @ yang ada di alamat e mail, bukan tanda ~ atau tanda #.

Muncul pertanyaan di benak saya, apakah memang harus seperti itu dalam hal kita memilih judul sebuah artikel, yang penting judul harus memiliki daya pikat, tanpa memperhatikan apakah judul tersebut sudah menggambarkan isi artikel. Yang saya takutkan apabila kita terlalu sering melakukan hal itu para pembaca kita akan kehilangan gairah, karena rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan. Dari kedua artikel yang saya baca tersebut masih ada pertanyaan yang mengganjal dalam diri saya yang belum terpuaskan, dan hal itu yang membuat tulisan ini muncul.

Saya ingin temen-temen pembaca berbagi opini di kolom comment. Agar saya juga mendapat pencerahan dalam pemilihan judul sebuah tulisan.

Sabtu, 12 November 2011

Dimanakah tempat pembentukan karakter?

Lebih dari faktor apapun juga dalam tahun-tahun pembentukan seseorang, kehidupan keluargalah yang membentuk karakter. Perry F Webb mengatakan; “Rumah… adalah lensa lewat mana kita pertama kalinya melihat dan segala tugas-tugas warga, rumah adalah klinik dimana, lewat percakapan dan sikap, terciptalah kesan-kesan sehubungan dengan kesadaran dan sikap hormat, rumah adalah sekolah dimana pelajaran-pelajaran tentang kebenaran atau kepalsuan, kejujuran atau penipuan diperoleh, rumah adalah cetakan yang ujung-ujungnya menentukan struktur masyarakat.

Kehidupan keluarga bukan saja membentuk karakter anak-anak yang tinggal di rumah, melainkan juga terus membentuk karakter mereka setelah dewasa. Karakter yang terbentuk tidaklah lebih dari kumpulan pilihan-pilihan dan kebiasaan-kebiasan yang dikembangkan setiap harinya.

Karena keluarga menciptakan lingkungan primer, keluarga mempengaruhi pilihan-pilihan dan kebiasaan-kebiasan tersebut. Keluarga sehat yang kuat mendorong orang untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif, mengembangkan disiplin-disiplin yang positif, dan membayar harganya hari ini demi sukses hari esok.

Keluarga juga merupakan cermin mengungkapkan kebenaran, karena sebagai manusia kita harus mengenali kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan kita. Untuk belajar menjadi diri sendiri dan memandang diri sendiri dengan realistis dan mengetahui dimana kita perlu berubah.

Apabila sebuah keluarga bisa menciptakan lingkungan yang tentram, dimana mereka bisa mengatakan yang sebenarnya tentang diri sendiri dan orang lain dengan aman, itu akan menjadi lingkungan belajar yang kuat.



Salam



Jumat, 11 November 2011

Bonek dan Kepahlawanan Sepuluh November

Tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan. Kegiatan-kegiatan yang sangat umum dilakukan adalah upacara bendera, baik di instansi pemerintahan maupun sekolah. Pada tanggal 10 November 1945 arek-arek Suroboyo melakukan perlawanan terhadap kekuatan sekutu yang mencoba untuk menduduki kota Surabaya. Pertempuran ini adalah pertempuran pertama antara pasukan Indonesia dengan pasukan sekutu yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan. Dengan hanya satu tekat mempertahankan kemerdekaan Indonesia, arek-arek Suroboyo merelakan jiwa dan raganya. Tercatat setidaknya 6,000 – 16,000 arek-arek Suroboyo gugur dalam pertempuran tersebut. Pengorbanan ini tidak sia-sia, karena peristiwa itu telah menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

Tetapi di jaman sekarang ini nilai-nilai keberanian arek-arek Surob oyo mewujud dalam bentuk yang destruktif, diantaranya adalah bonek. Bonek adalah para pendukung berat team kesebelasan “Persebaya Surabaya”, yang kepanjangan dari Bondo Nekat (= Modal Nekat ). Kenekatan yang pernah saya dengar dari para bonek, dengan hanya berbekal uang Rp. 10,000 mereka nekat untuk berangkat ke Jakarta mendukung tim kesebelasannya.

Tetapi yang sangat disayangkan adalah dalam setiap aksinya para bonek ini selalu membuat ulah, mulai dari pengrusakan tempat-tempat umum, tawuran sampai melakukan perampasan. Sehingga saat ini nama Surabaya identik dengan bonek. Dan hal itu sangat merugikan bagi kita sebagai warga Surabaya.

Sebenarnya kita patut menghargai keberanian yang diperlihatkan oleh para bonek, karena keberanian adalah modal untuk kita bisa menjadi berhasil dalam kehidupan ini. Tetapi keberanian ini akan sangat bermanfaat apabila para bonek diarahkan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Tanggal sepuluh november tidak mungkin diperingati sebagai hari pahlawan kalau tidak ada arek-arek Suroboyo yang berani.

Keberanian berarti tidak mudah menyerah, tidak gentar saat menghadapi tantangan. Keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tetapi keberanian berarti maju terus walaupun takut.

Untuk itu menjadi tanggung jawab para orang tua, sekolah dan pemerintah untuk lebih memperhatikan nilai-nilai keberanian arek-arek Suroboyo agar mampu mengarah kepada hal-hal yang bermanfaat minimal bagi lingkungan mereka masing-masing, agar nilai-nilai keberanian ini tidak mewujud dalam bentuk yang destruktif.

Yok opo menurutmu Rek?

Rabu, 09 November 2011

Dibalik Butiran Hujan

Sudah dua kali ini Surabaya diguyur hujan yang cukup deras. Dan sudah dua kali juga saya harus berjibaku dengan hujan dan banjir saat pulang kerja. Tetapi inilah yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang, curahan hujan dari langit, setelah beberapa bulan kota ini sangat panas dan gerah. Dan hujan ini mampu mendinginkan kota Surabaya.

Tetapi dari ini semua ada fakta yang cukup menarik mengenai hujan, yang saya  dapat dari www.dikutip.com , bahwa  rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.  Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takaran. Untuk lebih lengkap baca di www.dikutip.com

Mengetahui fakta diatas membuat saya semakin bersyukur kepada Tuhan, ternyata Tuhan memelihara umat manusia sedemikian rupa, segala sesuatunya telah dipkirkan secara detail sehingga bumi beserta isinya tidak mengalami kehancuran.

Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Kata Raja Daud dari Israel.

Salam

Minggu, 06 November 2011

Pijat Refleksi. Badan Sehat Dengan Biaya Hemat

Setiap orang pasti menginginkan memiliki tubuh yang sehat, terbukti banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit untuk memiliki tubuh yang sehat. Tetapi apakah untuk mendapatkan tubuh yang sehat kita harus mengeluarkan uang? Jawabannya tidak harus, banyak cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun, salah satunya adalah dengan pijat refleksi kaki.

Apa itu daerah refleksi kaki?
Daerah refleksi kaki adalah titik-titik pusat urat syaraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh tertentu. Titik-titik ini tersebar diseluruh tubuh, tetapi yang paling banyak dipijat adalah titik-titik pusat yang ada di telapak kaki. Dengan memijat daerah refleksi tertentu akan memperlancar peredaran darah yang ada di organ tubuh tertentu.


Gambar titik-titik refleksi dan organ tubuh yang terhubung

Sejarah pengobatan dengan pijat refleksi
Pengobatan ini berasal dari Tiongkok, dan sudah dipraktekkan ribuan tahun. Kemudian pengobatan ini di sebarkan oleh Hedi Masafret, seorang yang berkebangsaan Swiss. Hedi Masafret mengembangkan dan mempraktekkan pengobatan ini, sehingga di kota Stross didirikan sebuah klinik yang bernama “Center For Fitness Training”, di tempat ini sudah ribuan orang disembuhkan dengan metode pijat refleksi. Kemudian pengobatan ini terus menyebar sampai ke Amerika dan Asia.

Pijat Refleksi kaki dengan cara yang murah
Karena khasiat dari metode pengobatan dengan pijat refleksi kaki, saat ini banyak kita temui klinik-klinik pengobatan dengan metode ini, dan juga alat-alat yang berharga cukup mahal agar seseorang bisa mendapatkan pijatan. Tetapi sebenarnya kita tidak perlu mengeluarkan biaya begitu besar untuk bisa mendapatkan manfaat dari pijat refleksi ini. Kita bisa membuat alat-alat yang sederhana dari kayu atau batu, yang kita tata sedemikian rupa ( lihat gambar ). Dan untuk mendapatkan manfaat dari pijat refleksi kaki dengan alat ini kita cukup menginjak-injaknya selama kurang lebih 30 menit.

Alat sederhana dari kayu untuk pijat refleksi kaki. Sangat fleksibel bisa dibawa kemana-mana, sehingga kita bisa menginjak-injak sambil menonton TV atau mendengarkan radio untuk mengusir kebosanan.


Disamping bisa berfungsi sebagai hiasan taman, ini juga bisa digunakan sebagai sarana untuk pijat refleksi kaki

Dan sudah hampir sepuluh tahun saya lakukan aktivitas seperi ini, dan manfaat yang saya rasakan sangat besar sekali. Semoga apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat.  Sekali lagi untuk medapatkan tubuh yang sehat tidak harus mahal.

Salam
dma.setiawan

Definisi Ulang Kegagalan

Kata “gagal” adalah kata yang membuat jantung setiap orang berdetak lebih kencang, karena begitu kata gagal kita ucapkan segala pikiran yang negatif langsung saja menyeruak masuk, dan diikuti oleh ketakutan-ketakutan yang mungkin harus dihadapi.

Begitu kegagalan terjadi dalam hidup kita, janganlah kita terburu-buru untuk mencap bahwa segalanya telah berakhir, tetapi cobalah untuk melihat gambaran besarnya. Sehingga itu akan membawa kita kepada ketekunan, dan ketekunan menjadikan kita memiliki daya tahan, dan daya tahan memberi kesempatan untuk sukses. Baca juga artikel "Menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan"

Jika seseorang disuruh menyusun batu-bata tanpa diberitahukan maksud dari pekerjaan itu, jika ia mengalami kegagalan-kegagalan kecil, maka ia akan berhenti dan meninggalkan pekerjaan itu. Jika seorang yang lain disuruh mengerjakan hal yang sama yaitu menyusun batu-bata, tetapi orang ini diberitahu bahwa apa yang ia kerjakan akan menjadi sebuah istana yang megah. Jika ia mengalami kegagalan-kegagalan kecil, ia akan tetap bertekun dan meneruskan pekerjaannya sampai ia bisa melihat sebuah istana yang megah.


Seringkali justru satu-satunya yang bisa mencap bahwa seseorang itu telah gagal adalah dirinya sendiri. Dan itu sangat subyektif, karena respon kita sendirilah yang menentukan apakah kita telah gagal atau tidak.

Banyak orang menyangka kegagalan adalah musuh yang harus dihindari, akan tetapi pola pikir sepert itu akan membuat seseorang tidak berani berbuat sesuatu. Setiap peristiwa – entah baik ataupun buruk – adalah suatu langkah kecil dalam proses menjalani kehidupan.

Thomas Edison percaya bahwa, “Banyak orang yang gagal tidak sadar betapa dekatnya mereka dengan sukses ketika mereka menyerah”.


Bagaimana pendapat Anda?

Jumat, 04 November 2011

Tukar Link

Rekan-rekan blogger yang terkasih, saya mengajak rekan-rekan untuk bertukar link dengan "DeWay", untuk meningkatkan tali silaturahmi, dan juga untuk memudahkan para pembaca menjelajah artikel-artikel rekan-rekan, yang pastinya sangat bermanfaat bagi kita semua.

Kalau ada rekan-rekan yang bersedia, cukup beri comment dibawah ini, "DeWay" akan kunjungi balik blogg rekan-rekan dan "DeWay" akan link, dan "DeWay" juga berharap rekan-rekan me-link blog "DeWay", sehingga tali silahturahmi tetap terjaga.

Salam Kenal
Dewa Made Ari S

Selasa, 01 November 2011

Keywords Mempertahankan Perkawinan

Seringkali saya mendengar bahwa usia perkawinan antara satu sampai dengan lima tahun adalah masa-masa yang rawan, dimana angka perceraian banyak terjadi. Sifat manusia yang cenderung menjadi bosan dengan sesuatu yang dimiliki atau dilakukan terus menerus itu adalah hal yang wajar, begitu juga dalam perkawinan, jangankan lima tahun, kadang seorang baru menikah dua tahun sudah mengalami kebosanan. Lalu bagimana kita bisa mempertahankan sebuah perkawinan?

Bagi mereka yang sering melakukan aktivitas blogging mengenal apa yang namanya SEO atau Search Engine Optimization, yaitu bagaimana agar blog kita bisa masuk urutan yang paling bagus dalam mesin pencari dengan cara pemilihan keywords yang baik.

Begitu juga dalam mengarungi bahtera perkawinan, ada beberapa keywords yang seharusnya dihilangkan dan ada keywords-keywords yang seharusnya digunakan

Keywords-keywords yang seharusnya dihilangkan, dalam sebuah perkawinan.

“perceraian”
Perceraian hanya akan meinggalkan luka bagi kedua belah pihak, terlebih bagi seorang anak yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua. Masa depan anak menjadi taruhannya bila orang tuanya bercerai.

“poligami”
Didunia ini tidak ada seorangpun yang mau diduakan, ada pihak-pihak – hal ini istri – yang merasa sakit hati kalau suaminya harus berbagi dengan orang lain. Masa depan anak juga menjadi taruhannya, karena anak-anak yang orang tuanya melakukan poligami tidak medapatkan kasih sayang sepenuhnya dari seorang Bapak. Dan apabila mereka memiliki anak laki-laki, pola ini akan ditiru dikemudian hari. Dan  bila mereka memiliki anak perempuan, maka rasa malu dan minder akan terbawa sampai dewasa karena mereka telah melihat bahwa ibu mereka diperlakukan seperti itu.

Dan keywords-keywords yang seharusnya ada di dalam sebuah perkawinan, diantaranya:

“kasih”
Berikanlah kasih yang sejati. bagaimana caranya, lihatlah hal-hal yang terbaik dari pasangan Anda. Setiap manusia pasti mempunyai sisi baik, kalau selama ini kita tidak menemukan bukan karena tidak ada, tetapi karena kita kurang serius dalam menggali sisi terbaik dari pasangan kita. Dengan kita betul-betul mengetahui sisi terbaik dari pasangan kita, maka kita akan terhindar dari kasih yang pura-pura, terhindar dari kemunafikan.

“memahami”
Belajarlah untuk memiliki kepekaan dalam memahami keinginan pasangan, dan kesediaan untuk memberikannya. Komunikasi adalah kunci utamanya, semakin kita intens berkomunikasi dengan pasangan, maka semakin mudah untuk saling memahami. 

“menolong”
Tawarkanlah bantuan. Tidak ada sebuah institusi yang akan langgeng jika para anggotanya egois dan tidak mau saling membantu satu dengan yang lain. Jangan memiliki pola pemikiran yang terkotak-kota, kalau mengurus anak dan rumah tangga itu bagiannya wanita, dan mencari uang bagiannya kaum pria. Tetapi berpikirlah seperti pemain bulu tangkis ganda, yang saling mengisi satu dengan yang lain.

“hormat”
Jangan menuntut untuk dihormati pasangan kita, tetapi biarlah penghormatan itu mengalir karena kita telah menghormati diri sendiri, menghormati pasangan kita dan kita menunjukkan kompetensi kita didalam keluarga.

“doa”
Perkawinan bagaikan kita membangun sebuah rumah dengan suami dan istri sebagai pilar. Doa bagaikan pondasi yang akan menopang pilar itu tetap kokoh dalam keadaan apapun.

Demikianlah sedikit pengetahuan dan pengalaman kami mengarungi bahtera perkawinan.

Bagaimana pendapat Anda


Salam
dma.setiawan